Wednesday, 7 December 2011

balada kutu

Yuno benar – benar tak bisa konsetrasi mengikutu kuliah hari ini, ntah apa penyebabnya. Sewaktu di kelas dia seperti gregetan menahan sesuatu.
“kita makan yuk, baru ke perpus ”, ajak iin kepada kami.
“ maaf teman – teman aku buru – buru, aku pulang duluan ya”, yuno berkata sambil lari tergesa gesa
Aneh tidak biasanya dia seperti itu. Biasanya dia paling malas kalau pulang lebih awal.
“Yuno kenapa sih dari kemarin aneh gitu, tadi di kelas juga gak nyambung di ajak ngomong”, gumam yuyun sedikit kesal
“ ntahlah mungkin lagi ada masalah kali, atau ada kegiatan lain, “ kata ku berusaha membela.

****
Hari ini dosen memberi tugas aneh pada mahasiswa nya termasuk aku dan 3 teman ku. Tapi untunglah itu tugas kelompok dan aku beruntung karena satu kelompok dengan sahabat – sahabat ku ini. Dan kami memutus kan menyelesaikannya sepulang kuliah nanti. Kami memutuskan untuk mencari buku di salah satu toko buku terkenal di kota Medan ini.
“ayo kita berangkat,” ajak yuyun dengan ssemangat. Aku yakin di sana nanti bukan buku yang di carinya tapi komik kesukaannya yang akan diburu nya.
“tunggu Yuno masih di kamar mandi”
Sekitar dua puluh menit kami menuggu Yuno akhirnya dia muncul juga, tapi tampangnya begitu kusut dengan rambut yag sedikit acak – acakan. Aneh tak biasanya dia seperti ini, biasanya dia yang selalu memperhatika penampilan. Ah biarlah, mungkin itu mode terbarunya.
Akhirnya kami sampai juga di toko buku. Tapi tak seorang pun beriat mencari buku yang di tuju. Yuno ke pojok komik, Iin mencari buku masakan, Yuno ntah kemana karena sejak masuk dia sudah memisahkan diri lebih dulu, akhirnya dengan berat hati aku mengalah untuk mencari buku itu sendirian. Tak lama Yuno datang, aku memintanya membantu mecari buku yang sesuai. Tapi ntah apa yang ada di pikirannya dia mengajukan buku tentang kehamilan padaku.
“ckckc Yuno kita ini jurusan bahasa, bukan jurusan kebidanan untuk apa buku itu kamu ambil,” celetuk ku kesal
“eh iya ya salah ambil aku “
Dia pun kembali mencari buku, dan sepuluh menit kemudian dia kembali megajukan sebuah buku dan kali ini lebih fatal lagi karea dia memberikan buku tentang Dajjal kepada ku.
“haduh bener – bener eror tak ini anak,” gumamku.
Setelh menyerahkan buku itu dia pergi meninggalkan ku begitu saja. Sekilas aku melihatnya menekan kepalanya, seperti gregetan menahan sesuatu.
****
Siang itu aku dan tiga temanku sedang bersantai di bawah pohon rindang di kampus, masing – masing dari kami menatap layar laptop masing – masing. Mumpung ada jaringan wifi kami browsing sepuasnya. Aku lebih memilih untuk mengisi blog pribadi ku, Iin browsing resep makanan, Yuyun facebook-an dan Yuno ntah apa yang di bukanya karea setiap kami melihat laptopnya dia selalu menutup jendela browsingnya. Tiba – tiba Yuno menjerit kesal. Kami semua mengalihkan pandangan ke arah nya. Dia hanya diam dan tak lama dia membereskan tas nya dan pamit pulang lebih dulu.
“Yuno kenapa sih aneh banget,” kata ku.
“ Tau tuh jadi telmi gitu dia sekarang,”
“jangan – jangan dia terlibat pencucian otak, kan dia aneh gitu sejak pulang dari rapat yang di ikutinya waktu itu, jangan – jangan itu rapat pencucian otak dan dia jadi korban sekarang,” cerocos yuyun curiga.
“iya juga sih, tadi juga kita gak boleh liat dia browsing apa, tadi aku lihat sekilas dia buka situs tentang obat – obat pembasmi hama.”
“jangan – jangan dia masuk dalam jaringan teroris”
“apa hubunganya obat pembasmi hama sam teroris yun?” jawabku bingung
“iya kan di situs itu di bahas zat – zat kimia, kali aja ada tertulis bahan – bahan pembuat bom di situs itu.”
“ah kamu ada – ada saja yun”
Diskusi hari itu kami tutup degan memikirkan apa yang terjadi dengan Yuno teman kami.
****
Kata – kata Yuyun tadi siang membuat ku tak bisa tidur malam ini, aku terus memikirkan apa yang terjadi dengan sahabat ku itu, apa benar dia terlibat organisasi aneh itu atau di menjadi korban pencucian otak yang sedang heboh saat ini. Aku memutuskan untuk menelpon yuyun dan iin kita ngbrol bertiga di telpon. Sambil menelpon aku browsing internet mencari info tentang perubahan sifat yang terjadi dengan Yuno. Malam itu kami habiskan waktu untuk membahas Yuno. Tidak enting memang tapi perlu di selesaikan secapatya.
Karena semalam tidak tidur aku kesiangan dan akhirnya terlambat ke kampus begitu juga dengan Yuyun dan Iin. Tapi untungnya dosen masih mengijinkan kami masuk kelas. Hari itu Yuno tidak masuk, tak ada yang tau kenapa. Aku berniat mengajak teman ku ke kos Yuno tapi mereka menolak denga alasan lebih baik mengrjakan tugas dulu. Aku pun mengikuti saran mereka.
****
Tiga hari sudah Yuno tidak masuk tanpa kabar, kali ini aku memutuskan harus datang ke kos nya.
“kita harus menemui Yuno, sudah tiga hari dia tidak datang, di gak diangkat sms pun gak di balas,” kata ku menggebu pada Iin dan Yuyu
“iya ya mungkin aja dia sudah benar – benar tercuci otaknya dan seperti di tv – tv itu korban pencucian otak menghilang tak ada kabar,” yuyun menimpali
Pulang kuliah kami langsung ke kos Yuno, Kos-annya tampak sepi mungkin semua peghuni nya kuliah. Ternyata Yuno masih di kos dan tak kemana – mana selama tiga hari ini hanya di kamar. Tampangnya awut – awutan. Kami berniat masuk ke kamarnya, tapi dia menolak padahal biasanya kami bebas masuk ke kamarnya. Kecurigaan kami pun bertambah, dan akhirnya kami menyusun strategi jahat untuk bisa masuk ke kamarnya. Akhirnya Iin berpura – pura sakit dan kami menyuruh Yuno membeli obat. Awalnya Yuno menolak untuk pergi membeli obat tapi kami sedikit marah kepadanya akhirnya dia pergi. Sebanarnya aku tidak tega marah – marah kepada sahabat terbaikku ini. Tapi ini terpaksa ku lakukan. Tenyata kami tetap tak bisa masuk ke dalam kamar nya karena dia menguci kamar nya dan membawa kuncinya.
“hey lihat di kamarnya banyak botol – botol mencurigakan,” yuyun sedikit berteriak sambil matanya mengintip ke dalam melalui jendela kamar Yuno.
Tak lama Yuno pulang dengan membawa obat, makanan dan minuman. Iin terpaksa meminumobat itu. Tapi tiba – tiba hueeeeek, Iin memuntahkan obat itu. Karena ulahnya itu bajunya pun basahn dan dia meminta Yuno mengambil baju ganti untuknya. Saat Yuno membuka pintu kamar utuk mengambil baju ganti dengan cepat Iin menubruk tubuhnya dan menerobos masuk, kami pun juga ikut masuk. Yuno berusaha menghalangi kami masuk.
Di dalam kamar kami melihat banyak botol – botol kecil berwarna putih, kamper, kapur ajaib dan bahan – bahan pembunuh hama lainnya. Kami memeriksanya satu persatu, sambil meminta keterangan untuk apa semua iti, tapi bodohnya kami tak sedikit pun memberika kesempatan untuk Yuno bicara. Akhirnya dengan suara yang bergetar karena menahan tangis dia berteriak “ keluaar kalian dari siniii.” Da setelah itu bruuuk Yuno terjatuh dan pinsan. Kami pun panik dan berusaha menggotong Yuno ke atas kasur. Segala usaha dan alat kami lakukan untuk membangunkan Yuno mulai dari menciumkanya degan parfum, minyak angin, minyak nyongnyong sampai kaus kaki yang tak pernah di cuci selama satu bulan dan baunya teramat busuk yang kami dapatkan dari kos – kosan cowok di sebelah Yuno tak juga bangun. Akhirnya kami terpaksa menyiram Yuno dengan air. Alhirnya dia terbangun. Kai pun memita maaf padanya.
****
Aku berusaha menahan tawa ku, tapi tak tertahankan lagi akhirnya tawa itu pun meledak mendengar cerita yuno kenapa dia terlihat aeh akhir – akhir ini. Bukan hanya aku, Ii dan Yuyun pun tak kalah kuat tertawa nya. Bagaimana ungkin seorang Yuno yang enerjik, ketua klub karate di kampus, cerdas mamu bertekuk lutut oleh makhluk kecil hitam jelek bernama KUTU. Gara – gara makhlik kecil itu sahabatku ini harus gregetan menahan gatal di kelas. Dan gara – gara kutu pula kami menjadi mahluk paling jahat yang tega mencurigainya, memarahi nya sampai dia pinsan. Akhirnya hari itu kami tutup dengan membantu Yuno membasmi mahluk – mahluk jelek itu.

No comments:

Post a Comment