Sunday, 20 November 2011

3 idiot indonesian version

Aku baru mengenal mereka waktu pertma kali menjadi seorang mahasiswa. Itu juga hanya sekedar kenal belum seakrab sekarang , kurang lebih dua bulan setelah aku dinobatkan menjadi mahasiswa barulah aku akrab dengan mereka, kau harus tau kawan aku termasuk tipe orang yang susah beradaptasi. Banyak cerita lucu dan kejadian menarik yang ku alami bersama mereka. Hal lucu ini yang kemudian memberi ku ide untuk menyebutnya “3 idiot indonesian version”
Perbedaan karakter juga terkadang membuat kami tertawa, sebenarnya tidak terlalu berbeda hanya satu diantara kami yang sering membuat kami tertawa. Dialah teman ku, gadis berdarah batak yang masih sangat kental, terlihat dari caranya berbicara. Sering sekali membuat ku tertawa dan kadang membuat ku geram, dia selalu berkata “ ini lah perjuangan”, jika ada halangan yang menerpanya untuk pergi kekampus kami yang letaknya di ujung jalan di perbatasan. Jika di kelas ada hal lucu dia selalu ikut tertawa dan sangat serius memperhatikan, sementara aku dan teman ku yang satu lagi asik bercerita sendiri, dan kau tau saat aku bertanya padanya “ heh kenapa orang tu ketawa”, karena aku melihatnya begitu semangat dan antusias mengikuti tapi kau tau apa jawabnya??? Dengan memansang wajah khasnya dia pun berkata “ ntah gak tau”,, itu membuat ku dan teman ku tertawa terpingkal. Dan aku juga sering di buat nya kesal ( tapi sebenarnya ingin tertawa) saat dia menyesali sesuatu yang tak dilakukannya demi sesuatu bukan itu saja teman ku ini sebenarnya pintar tapi terkadang pada suatu masa ada saatnya dia berubah menjadi sedikit lola,, Ada hal yang membuat ku kagum diantara kami bertiga dia lah yang paling rajin merubah tugas yang sebenarya bisa gampang menjadi sulit, dan dia juga tak akan mau menyontek kalau otak dan tangannya masih mau diajak kerja sama,, berbeda sekali denganku dan temanku kami selau mencari cara tergampang dalam mengerjakan tugas.
Berbicara soal tugas ada satu kejadian yang tak kan ku lupakan dan, gara – gara tugas itu aku dan teman ku harus naik turun perpustakaan, harus meminjam buku tanpa sepengetahuan petugas, dan aku harus rela hujan – hujanan dan merentas banjir di malam hari. Tapi seperti kata teman ku “inilah perjuangan” waaupun akhirnya aku harus rela mendapat nilai akhir “c” hahaha
Dan hari itu aku memutuskan untuk ikut study tour ke tuk – tuk bersama dua teman ku ini, malam itu kegiatan kami adalah hunting turis, kami pun menelusuri sepanjang jalanan pulau di atas pulau itu. Setiap bertemu dengan bule kami hanya diam terpaku macam orang gila, sampai mata kami tertuju pada sepasang bule ( kuperkirakan mereka adalah suami istri atau sepasang kekasih atau uma pasangan kumpul kebo, ntah lah aku tak peduli) di dalam cafe kemudian aku menyebutnya “cafe remang – remang” krena cahaya di situ sangant minim membuaat minus mata ku bertambah, dengan diskusi yang cukup panjang di depan pintu masuk cafe sambil memandangi sang bule akhirnya kami beranikan untuk masuk, daftar menu pun diberikan pelayan, membacanya membuat ku bingung karena nama – nama menu makanan dan minuman sangat aneh dan asing, aku berharap ada menu “aqua gelas” tertulis di daftar tapi itu Cuma harapan kosong. Yang ada hanya jenis – jenis anggur, waduh tak mungkin kami memesan itu, bukan karena takut haram tai karena budget tak mencukupi haha maklum anak kos
Setelah waktu yang lama kami pun memesan cola( karena itu yang paling murah ) aku tau sang pelayan pasti menggerutu geram di hati. Saat itu aku merasa wajah ini sudah setebal tembok cina karena seakan – akan semua pengunjung melihat dan membicarakan kami ( iyalah secara gitu tiga cewek berjilbab masuk cafe remang – remang atau lebih mirip pub lah ). Dan kami memulai aksi satu dari teman ku memberanikan diri untuk memulai pembicaraan dengan bule tersebut dan kau tau apa responnya sepasang bule itu menolak kami untuk bergabung ( yaiyalah mana ada orang yang lagi kencan mau diganggu ). Kami pun kesal dan akhirnya segera keluar setelah menghabiskan minuman itu.
Esok paginya kami memutuskan melanjutkan perjuangan tadi malam, tapi kali ini kami menyusun strategi dulu sebelum pergi ( aku berfikir ini mau latihan speaking atau mau melakukan penculikan sih ). Stategi awal adalah menyewa sepeda mtor ( ini karena kaki kami terutama aku yang sepertinya sudah mau copot dari engselnya) dengan trik – trik panjang akhirnya kami berhasil menyewa sebuh motor matic dengan harga miring berhubung karena menyewa motor tak masuk dalam anggran pengeluaran belanja kami terpaksa menyewa 1 motor untuk 3 orang dan karena ini lah aku mendapat nama 3 idiot indonesian version, karena hal seperi ini sama seperti para aktor di film india yang judulnya “3 idiot”. Kami pun berkeliling pulau itu dengan motor, di belakang mulutku komat kamit berdoa karena teman ku yang menyetir seperti tak terkontrol tambah lagi jalanan yang naik turun.
Sambil berkeliling mata kami selalu awas mengintai orang yang lewat, setelah sekitar setengah jam berkelililng lewatlah seorang bule, tanpa babibu teman ku langsung mematikan kereta dan menghadang sang bule ( aku yakin bule itu pasti terkejut ) dan obrolan pun di buka namanya ben dari australia, cukup ramah juga tapi sayang sudah tuir haha
Dan akhirnya obrolan ditutup dengan season pemotretan. Dan kami meljutkan perjalanan dan perjuangan untuk hunting turis tapi akhirny bukan hunting turis tetapi hunting aksesoris biarlah yang penting sama – sama berakhiran “is”

No comments:

Post a Comment