By Gusni Dariani
“seandainya kau ada di sini dengan ku mungkin ku tak sendiri, bayangan mu yang selalu menemaniku hiasai malam sepiku,ku ingin bersama diri mu......”
Lantunan suara merdu vokalis dygta mengalun merdu dari speaker laptopku.
“ih kamu ni lah dit itu - itu ajalah lagumu dari kemarin bosen banget aku dengarnya”
“tau nih tumben – tumbenan muter lagu melow gitu biasanya lagu rock aja pun”
Protes Indri dan Yuni tak sedikit pun didengarnya. Semua orang di rumah heran sejak kapan aku suka mendengar lagu cengek itu, ntahlah aku pun tak tau. Satu kejadian yang membuat ku berubah dan mungkin akan selamanya begini
****
Aku masih terpaku serius memandangi laptop sesekali keningya berkerut dan kepalanya menggeleng. Sudah hampir dua jam dia browsing tapi data yang dicarinya tidak ketemu juga.
“nyari apa sih kau dit ??” celoteh yuni yang mulai bosan melihat tingkah temenya. Sebenarnya Yuni sudah mengantuk karena jam juga sudah menujukkan hampir tengah malam, tapi dia sungkan untuk tidur.
“kalo udah ngantuk tidur aja yun”,jawab dita tanpa memalingkan sedikit pun wajahnya dari layar laptopnya.
“ya ampun lagi facebook.an ternyata, awas ntar terlibat cinta facebook lagi kamu”
“haha tenang kali ini gak akan lah, lagian ku gak lagi chating kok Cuma cari fb temen aja”
“temen apa temen???”
“temen yun,udah tidurlah sana mata udah lima watt gitu”
Tak lama yuni pun terlelap dan Dita masih sibuk dengan facebooknya. Tapi sepluh menit kemudian
“yess dapet, yuni yuuuun yuni aku dapet facebook nya”
Yuni yang baru saja terlelap membuka sedikit matanya dan dengan setengah sadar dia bangun
“apa sih kamu dit ganggu aja”
“hehe maaf habisnya aku seneng bisa dapet fb dia”
“dia siapa ?”
“itu loh murid baru yng di bimbel kemarin, yang anaknya cuek itu loh yun, kira – kira dia udah punya pacar belum ya”
“yun masih jomblo gak ya?, yun yuni kok diem aja sih”
Yuni tidak tahan lagi menahan kantuknya dia biarkan sahabatnya bercerita sendiri
“jiaaah malah tidur, dasar kebo kerja kok tidur mulu”, celetuk dita kesal
Sambil menunggu konfirmasi pertemanan dari orang di seberang sana aku pun mengupload hasil jepret – jepretnya tadi sore di alun – alun
“kok lama banget sih di kofirmasinya.jangan – jangan uda gak aktif lagi fb nya, mana info nya di sembunyiin lagi, hhhmmm tunggu bentar lagi lah”.
Sepuluh menit kemudian belum ada notifikasi juga.
“uda tidur kali ya orang nya atau masih belajar, lanjut besok lagi aja lah”
Dengan berat hati aku mengklik sign out dan menutup laptopnya lalu naik ke kasur. Sambil memeluk teddy bearnya dia senyum – senyum sendiri, ntah apa yang ada di pikiranya tapi terlihat dia begitu bahagia malam itu
****
Hari ini adalah hari yang buruk bagi ku, karena terlalu asik mendengar curhatan orang di radio kesayannganku aku jadi begadang an paginya terlambat bangun, dan terlambat ke sekolah ditambah lagi rasa ngantuk yang tak tertahankan waktu pelajaran kimia yang gurunya super killer.
“bruaaaaak Dita kau mau sekolah atau mau tidur? Kau pikir hotel kelas ini?” bentak bu Sinaga ambil memukul meja, rasanya jantung terlepas dari tempatnya. Dengan gugup aku pun menjawab sekenanya
“ma ma maaf bu, tadi malam Dita tidak tidur karena gak enak badan”,terpaksa aku berbohong berharap Bu Sinaga mengasihaniku. Tapi harapan tinggal harapan
“ah banyak kali alasan kau, berdiri kau di depan kelas”
Tiga puluh menit aku berdiri di depan kelas, semua teman – teman mengejek ku rasanya wajah ku sudah setebal tembok sampai akhirnya bel berbunyi dan aku dipersilahkan duduk. Tapi kesialan tak hanya sampai di situ. Karena sebelum keluar Bu Sinaga menanyakan tugas makalah untuk minggu depan yang harusnya dikumpul hari ini. Dan bodohnya aku baru ingat itu tugas makalah ku bersama Yuni dan Indri
“mana makalah untuk minggu depan??”hardik bu Sinaga
Semua siswa diam membisu, hal ini membuat dia tambah marah dan mengancam
“kelompok siapa yang bertugas membuat makalah untuk minggu depan? Kalau tidak ada saya tidak akan menilai semua makalah”
Dengan berat hati dan karena desakkan dari teman – teman aku, Yuni dan Indri angkat tangan sialnya bu Sinaga hanya melirik aku dan bertanya kepada ku
“mana makalahnya belum selesaikan?”
“sss su sudah bu tapi belum di print”,jawab ku asal
“ooh kalau begitu besok pagi paling lama jam 8 kamu antar ke kantor”,bentak bu Sinaga dan langsung pergi meninggalkan kelas
Setelah itu giliran Yuni dan Indri yang menyalahkan kebodohanku karena salah menjawab
“gimana ni mana selesai,bahan aja belum ada,dita dita kalo mau bohong itu dipikir dulu dong” geram Indri
“udahlah tadi aku bingung mau jawab apa,”
Selanjutnya kami bertiga pun mengubrak abrik isi perpus dari lantai satu sampai lantai tiga, dan untungnya buku yang di cari kami dapatkan.
****
Karena kejadian siang tadi rasanya aku malas untuk pergi bimbel sore ini apalagi kata temen – temen tentor yang biasa ngajar di ganti.
“aku gak les lah yun”
“kenapa? Bentar lagi UN dit”
“males tentornya diganti, jadi gak semangat”
“ loh kan ada anak baru itu, siapa sih namanya”
“Rendy ananda handoyo”
“duh yang ngefans berat sampe hapal nama panjangnya, yaudah les yuk,kan lumayn bisa melepas kangen sama dia”
“hehehe iya ya, yaudah ayo lah”
Ternyata hari itu memang bener – bener hari sial ku, tentor yang menggantikan tidak sesuai dengan keinginanku, ditambah lagi ada yang buat aku terbakar cemburu
“huft masa tentor udah tua gini sih gak asik banget”, gerutu ku dalam hati
Waktu itu rasanya jam lama sekali berputar waktu dua jam seperti sepuluh jam bagiku.
“teeeeet teeeeet”,bel berbunyi aku segera keluar dari ruang neraka itu dan berdiri di pinggir jalan menunggu angkutan tapi tiba – tiba
“croooot”, sebuah mobil dengan kecepatan tinggi lewat di depan ku dan menyiprati air ke badan ku, aku yang sedari tadi sudah kesal langsung marah – marah gak jelas
“woooy dasar stress”, teriakku sekuat – kuatnya, aku tak peduli semua orang yang ada di sana melihat dan menertawakan ku. Tiba – tiba mobil tersebut berhenti dan berjalan mundur dan dari dalamnya keluar seorang cewek cantik seperti artis – artis di tv dia seperti menyapa seseorang didalam gedung bimbel ku saat aku melihat kebelakang ternyata ada cowok itu dan yang lebih menyakitka lagi dia menghampiri cewek itu dan cipika – cipiki seperti sepasang kekasih. Aku yang tak terima meihatnya langsung berlari ke seberang jalan.
“udah dit jangan nangis mungkin aja itu temen dia kan”, yuni mencoba menenangkanku
“masa hiks temen nesra gitu sih hiks hiks”, jawab ku terbata
“yaudah apa perlu aku tanya langsung ke dia?”
“jangan lah nanti dia tau dong aku suka dia”
“ya bagus lah, biar lebih jelas, inget bentar lagi ujian loh kita harus fokus”
“ya sudahlah mungkin lebih baik aku lupakan aja dia yun”
“ya sudah kalau jodoh gak akan lari”
Sejak saat itu aku selalu berusaha untuk tidak melihat dia, dan menjauhi facebook, karena setiap aku menggunakan facebook aku selalu melihat akunnya, walaupun dia masi menulis “lajang” di info hubungannya tapi kejadian malam itu tetap membuat ku sakit.
****
Akhirnya sekarang statusku berubah dari siswa menjadi mahasiswa dan aku juga sudah merubah sudut pandngku kalau waktu SMU aku anggap organisasi tidak perlu kini aku mulai sibuk dengan kegiatan organisasi di kampus tapi tetap akademik yang utama. Kesibukan ini membuat ku hampir melupakan dia. Tapi tidak karena sewaktu aku browsing di internet untuk mencari bahan tugas aku iseng membuka akun facebook aku.
“kangen udah lama gak buka facebook,pasti banyak yang kangen nih”, gumamku sambil tersenyum sendiri.
Dan benar saja banyak sekali teman – teman yang mengirimkan pesan menanyakan kenapa aku tidak pernah online lagi, mengingat dulu aku termasuk orang yang merajai dunia maya sampai – sampai adikku menyebutku “miss chating”. Aku membalas semua pesan yang masuk dengan alasan yang mengada –ada.
“ups ternyata dia juga mengirim pesan”,batinku girang
“hai,apa kabar kok statusnya gak pernah berganti lagi, biasanya tiap menit selalu update status, terlau sibuk jadi mahasiswa ya,”
“ternyata kamu rindu juga sama aku.”
Aku langsung membalas pesannya dan membuk akunnya melihat status hubungannya
“hmm masih lajang juga, eh ada nomor honya lagi, tapi bener gak ya”,batinku
Aku pun mencatat nomor hp dia. Tiba – tiba ada perasaan bahagia setelah membaca pesan itu.
****
Sejak saat itu aku kembali ke rutinitas ku dulu online tiap malam, ternyata dia juga sering online walaupun awalnya aku gak berani menyapanya tapi akhiranya.
“hai, apa kabar?:-) “
“hai juga, baik. Kamu apa kabar ?”
“aku juga baik”
Bla bla bla bla
Hampi tiap malam aku ngobrol dengannya waaupun hanya lewat chatting tapi aku sudah cukup senang, apa lagi dari obrolan itu aku tau dia masi jomblo dan cewek yang waktu itu hanya sepupu yang sudah lama tidak jumpa.
“ternyata cinta bisa membuat seorang dita jadi gila”, celoteh yuni yang heran melihat ku senyum – senyum di depan laptop.
“yun apaan sih, kayak gak pernah jatuh cinta aja kamu ini”
“udah kalo suka bilang aja, udah gak zaman sekarang cewek Cuma nunggu, ntar keburu disamber orang, nangis darah kamu”
“ikh yuni jhat banget sih doanya sadis gitu”
“emang afgan sadis, da buruan mumpung masih o el orangnya”
“ gak ah malu dong, tapi kalo dia gak bilang juga rencananya libur semester ntar aku bilangnya sekalian reunian grup bimbel”
“kayak dia datang aja”
“aku yakin dia datang”
****
Rizky ananda handoyo , cowok pertama yang berhasil membuat ku jatuh cinta. Orang pertama yang berhasil membuat ku merasakan panasnya api cemburu, cowok pertama yang membuat hatikkuberbunga – bunga , cowok pertama yang kuimpikan untuk jadi yang terakhir bagiku.
Dua minggu lagi libur semester dan itu berarti dua minggu lagi aku bertemu dengannya, walaupun Yuni selalu meyakinkanku kalau dia tak mungkin datang karena dia kuliah di tanah jawa sana, karena jadwal liburnya berbeda dengan kami, tapi aku tetap yakin dia akan datang. Karena aku sudah menyusun kata – kata indah yang akan ku ucapkan padanya saat bertemu nanti dan ingin membuktikan mantra dari nennek peramal yang aku jumpai saat melihat bazar bulan lalu.
“kalo ketemu dia nanti langsung aku baca ni mantra, dan mengungkapkan semua perasaanku, dan dia akan terus bersama – sama hahaha semoga berhasil, eh tapi harus berhasil”, gumamku dalam hati sambil senyum – senyum sendiri saat membaca selembar mantra dari peramal waktu itu.
Dan hari itu pun tiba, aku tidak sabar ingin segera sampai ditempat itu.Tapi karena senangnya aku tidak sadar ada mobil di belakangku dan akhiranya
Bruuuuuuk aku terjatuh dan semua orang yang ada dan melihat kejadian itu berlari ke arah ku, aku mencarinya tapi tidak ada sampai akhirnya perlahan pandanganku buram dan gelap dan aku tak tau lagi apa yang terjadi. Ketika aku bangun aku sudah ada di ruang putih ini dengan kaki tergantung.Sakit sekali di sampingku mama menangis, papa menunjukkan wajah tegar walau aku tau dia tak kuat menahan gejolak tangisnya mungkin jika dia wanita dia sudah menangis melebihi mama, karena siapaun tahu aku anak kesayangan papa, di pojok ruanagan aku melihat sahabatku Yuni dan Indri yang juga menangis, dan dari kejauhan di balik pintu aku melihat temen – teman mengintip ingin tau keadaan ku. Aku melihat sekeliling berharap dia ada di sini tapi tetap saja tidak ada bahkan bayangannya pun enggan untuk datang.
Mama hanya diam dan dengan penuh kasih sayang dia meminumkanku. Aneh seperti ada yang mengganjal di kaki kiri ku, aku meraba kakiku tepat setelah lutut aku tak merasakan lagi adanya kakiku di sana, aku menyibakkan selimut dan ternyata. Kecelakaan itu meremukkan tulang betis dan tulang kering kiri ku dan aku harus menerima dokter mengamputsi kaki ku. Aku menangis sejadi – jadinya mama langsung memelukku berusaha menenangkanku sementara papa yang tak tahan lagi menahann tangisnya berlari keluar. Rasanya dunia ini berhenti berputar saat itu.
****
Aku mencoba tegar dengan semuanya , hari itu hari pertama aku ke kampus setelah kejadian memilukan itu. Semua orang memendangku iba , aku tak suka pandangan seperti itu. Aku tak lagi berharap nanda datang, semua mimpi dan cita – cita indah ku sudah aku kubur dalam – dalam sekarang yang ada di benakku aku hanya ingin segera menyelesaikan perkuliahan ini. Walaupun kadang aku mencoba untuk menghubunginya tapi tetap tidak bisa, nomor hp yang aku catat dari fb nya tidak aktif. Aku buka akunnya juga seperti tdak pernah terjamah oleh yang empunya. Aku sempat marah padanya tapi segera sadar bahwa dia tidak salah apa apa. Dan akhirnya aku putuskan untuk melupakannya
Tapi ternyata susah melupakan orang yang kita sayang, terlebih saat aku tanpa sengaja membuka email dan melihat ada sebuah pesan masuk darinya dia mengirim sebuah tautan yang kemudian rekaman video dia yang sedang menyanyikan lagu sambil bermain gitar.
****
Hari itu aku begitu gelisah, akhirnya aku putuskan untuk menelpon teman lama ku waktu aku bimbel dulu.
“haloo assalamualaikum”
“walaikumsallam dit, ada pa?”
“gak ada, aku kangen aja,kamu ada waktu gak kita ketemuan di tempat biasa yuk”
“ayo aku juga kangen ntar sore ya jam empat”
“oke”
Sudah dua tahun aku tak bertemu dengan temanku ini dia kelihatan gendut, kami pun ngobrol berbagai hal dari mulai masalah di kampus sampai kenangan waktu bimbel dulu. Dan pembicaraan ini sampai membahas tentang nanda, semua juga sudah tau Eka ini biang gosip di kelas waktu itu jadi mudah saja dia mendapatkan info bahkan yang jauh sperti nanda sekalipun.
“eh dit masih inget gak sama kawan kita yang cool itu yang sering duduk di belekang mu?”
“siapa”, jawabku pura – pura lupa
“namanya kalo gak salah nanda – nanda gitu lah, yang sering pake topi itu loh dit , yang tinggi anaknya putih”, eka berusaha mengingatkanku padahal aku juga belum lupa
‘ooh itu iya tau kenapa emangnya?”
“iya keren ya dia lulus kedoteran, tapi sayang dit”, kata – kata eka terhenti
“sayang kenapa? “
“iya sayang katanya dia sudah meninggal”
Bagai disambar petir di siang bolong aku mendengar kata – kata Eka barusan. Rasanya hati ini seperti diremas – remas dan air mata ini pun seperti ingin tumpah dari kelopaknya.
“jangan becanda kamu ka,tau dari mana”, tanya ku terbata menahan tangis
“tau dari temen yang sering ama dia itu, kan aku satu kampus sama dia wktu itu kami ketemu. Lagi pula ngapain aku becandain kematian orang dit, gila apa?”
“katanya meninggalnya karena tertembak, die kerampokkan waktu kita reunian itu makanya gak dateng”
Seketika tubuh ku melemas mendengar kata – katanya tulang ku seperti terpisah dari ototnya
“ehm Ka aku pulang duluan ya, kepala ku tiba – tiba pusing “
“ loh kamu kenapa, padahal aku masih pengen ngobrol”
Sampai di rumah aku langsung ke kamar dan menangis , aku teringat kembali email yang dikirim Nanda, aku melihat video itu kembali. Dan air mata ini tak henti – hentinya keluar. Tiba – tiba dari luar kamar aku mendengar lagu yang di putar dari radio, lagu itu yang dulu sering di dengar Nanda kalau tentor belum datang. Aku langsung mencolokkn modem dan browsing mencari – cari judul lagu itu , mendownloadnya dan memutarnya.
****
“Kau adalah lukisan hati yang tak tersaingikau adalah lukisan hati yang tak terganti hari demi harisampai ku mati”
No comments:
Post a Comment