Hujan masih turun dengan lebatnya. Hujan yang membuatku tadi malam ketakutan sampai aku sakit seperti sekarang ini.
“Ayo pake selimutnya nid , badanmu udah mengigil gitu”, bujuk mama
Tapi aku tetap gak mau , aku lebih baik kedinginan dari pada aku harus pakai selimut itu. Ntah lah aku juga bingung kenapa sekarang aku begitu anti dengan selimut. Padahal dulu aku tidak akan bisa tidur jika tak ada selimut di sampingku.
“ya sudah lah pake jeket ini kalo kau tak mau pake selimut”, mama sedikit membentakku. Berjam – jam dia membujukku agar mau pake selimut tapi aku selalu melempar selimut itu ke lantai. Padahal tubuh ini seakan mati rasa menahan rasa dingin yang menusuk tulangku. Tapi setiap kali selimut itu menghangatkan tubuhku seperti ada hembusan aneh yang membuatku merinding ketakutan.
****
Plak....
Sebuah tamparan yang lumayan keras mendarat di pipi kanan ku , pengen rasanya aku tampar gantian ibu tua yang menamparku tadi ,
”tapi gak ah kata mama harus menghormati orang yang lebih tua”, kata ku dalam hati. Lagi pula memang aku yang salah jalan sambil nendang kaleng bekas minuman. Tapi siapa yang nyangka kaleng yang ku tendang mengenai ibu tadi.
“uuuh cepat lah sampe rumah”, gerutu ku dalam hati.
Tapi tiba-tiba , ceproooot!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Sebuah mobil menyiprati air ke tubuhku dan mengotori seragam putih abu-abu ku.
“woiii, dasar manusia gak tau adat , kalo gak bisa nyetir bakar aja tu mobil”, teriak ku. Tapi mobil itu tetap pergi dan orang-orang menertawakan ku.
”Arrrrrrrgggghhhh sebel sebel sebeeel”.
Aku gak tau mimpi apa tadi malam , tapi seharian ini sial banget. Mulai dari dihukum bu yus membersihkan toilet , dihukum pak Nainggolan karena PR ku tertinggal di rumah , ditampar ibu – ibu , sampe diciprati air kotor.
Sampe di rumah , aku ingin menumpahkan uneg - uneg ku sama si pompom sahabatku. Tapi waktu nyamperin dia ditempat biasa dia nyantai aku tak melihatnya , aku cari di kamar juga gak ada. Aduuh makin naik ni keselnya , kamu dimana sih.
“Mama , liat si pompom gak?????
“tu lagi berjemur dihalaman belakang”.
Huh kayak bule ajak pake acara berjemur . Langsung ku datangi dan kutarik kekamar ku dan mulai lah aku bercuap - cuap menumpahkan semua perasaan ku. Si pompom diam dan mendengarkan. Dia memang sahabat yang paling baik , selalu ada disaat aku butuh , pokoknya pompom is my best friend forever lah.
****
Grrr grrr rrggrgrgr,duaaarr grr duaaar gludakkkkkkk
Suara geledek dan petir menyambar – nyambar. Malam ini hujan deres banget , angin juga kencang ditambah mati lampu pula. Aku tersentak dan terbangun dari tidurku , padahal rasanya baru sepuluh menit yang lalu aku terlelap. Ya ampun gelap banget. Gelap gulita yang ada hanya sinar kilat yang sesekali muncul. Aku gelisah , takut , dan akhirnya menangis. Aku ambil handphoneku , aku ingin nelpon Wahyu pacarku , tapi tiba - tiba teringat berita di tv kemarin seorang anak remaja hangus disambar petir di dalam rumahnya waktu nelpon. Aku urungkan niatku. “gimana kalo ntar aku kesambar petir , trus gosong , gak ada yang tau sampe besok pagi , gak gak gaaak” , aku mengeleng-gelengkan kepalaku sendiri. Aku makin ketakutan dan terus menagis , tapi tak seorang pun datang menemaniku , iyalah suara hujan lebih keras dari tangisan ku. Lagi pula suasana kayak gini orang-orang di rumah semakin nyenyak tidurnya.
Aku masih terus menangis , saat tiba-tiba aku merasakan aku merasakan menyentuh kaki ku, dan aku merasakan kehangatan. Tapi siapa ya?? Aku sama sekali tak melihat wujudnya. Tapi samar-samar aku melihat sesuatu berwarna putih. Aku langsung teringat cerita nenek tadi sore , katanya orang-orang geger dengan cerita bi inah tetangga ku yang mendengar tangisan kuntilanak yang katanya ada di pohon rambutan di belakang rumah ku. Imajinasiku pun bangkit.
“aduh gimana kalo cerita itu benar , dan karena hujan kuntilanak itu pindah kekamarku , karena aku menagis dia mengira aku anaknya dan membawa ku pergi ke alamnya trus aku dikasih makan mie yang ternyata mie itu cacing seperti film hantu yang sering kulihat di tv”, aku menggerutu dalam hati. Ku pejamkan mata ku rapat-rapat , aku mencoba menenangkan diri agar bisa tidur lagi. Tapi tetap saja bayangan sosok putih itu terngiang - ngiang di benakku. Apalagi tiba - tiba aku merasakan sesuatu yang tadi menyentuh kaki ku semakin naik dan kini sampai ke paha ku hingga akhirnya sampai ke perutku. Aku mencoba meraba-meraba mencari hp yang tadi kuletakkan di bawah bantal.
Waktu aku hidupkan , aku masih melihat sosok putih itu , tapi kali ini lebih jelas dia tersenyum kepadaku dan senyumannya itu membuat ku lega dan dan lebih tenang. Huuuft tenyata si pompom. Dia memelukku dengan erat dan aku begitu tenang hingga akhirnya aku tertidur pulas.
Esoknya aku bangun dengan bersemangat. Dan berangkat sekolah dengan wajah cerah. Mulai sekarang aku gak perlu takut lagi dengan hujan angin di malam yang gelap , karena si pompom berjanji akan selalu menemani aku tidur. Uuuh senengnya.
****
Aku baru saja sampe di rumah , ketika tiba - tiba hp ku melantunkan sauntrack spongebob
“siapa sih nelpon siang - siang gini gak tau apa orang capek baru pulang”, repet ku sambil mencari hp dalam tas. Ternyata wahyu yang nelpon , aneh baru aja dia nganterin aku, kangen kali ya hehe.
” Hallo assalamualaiku , ada pa yu??????”
“walaikumsalam , nid aku mau ngomong penting ni , kamu lagi ngapain??????”
“mau ngomong apa , penting banget ya ? Gimana kalo ntar aja soalnya mama udah manggil untuk makan , ntar aku telpon lagi”
“oooo yaudah ,”
Klik telpon langsung dimatikan
“iiiiiiiiikh kenapa si ni orang tutup telpon pake salam kek apa kek , aneh gak kayak biasanya”, geramku. Ah biarin lah mending aku makan dah.
****
“maaf pulsa di kartu prabayar anda tidak men....”, suara call center berkoak - koak di telinga ku. Aneh perasaan beru tadi malam isi pulsa paling mdipake untuk ngirim sms aja masa udah habis. Aku langsung menekan *888# dan ternyata pulsa ku tinggal Rp134.
Siiiiiiiiiiiiiiiiaaaaaaaaaallllllllllll , siapa sih yang pake pulsaku tanpa perasaan. Aku langsung sms wahyu
“Aslkum yank maaf ya nida gak bsa nelp lgi,ternyta plsa.a hbs,mau ngisi lg hjan gak blh keluar sm mama”
Gak lama hp aku berdering , balasan dari wahyu
“wlkmslm , yaudah ntar malam ajalah , ntar jam 8 aQ jpt da siap2 ya say”
Langsung aku balas
“okay deh yank”
Mau ngomong apa ya dia jadi penasaran , tiba-tiba mataku tertumpu pada kalender.
“Oh my god , hari ini tanggal aku jadian sama wahyu , mungkin dia kesel karena aku lupa , hhmm berarti ntar malam dia mau kasih aku hadiah special hehehee”.
Tak lama aku pun tertidur. Waktu terbangun ternyata sudah jam lima. Aku langsung memilih baju untuk ku pakai ntar malam , pokoknya harus dandan secantik mungkin hahaahaha , setelah menemukan baju yang pas , aku pergi mandi.
Ternyata kali ini wahyu datang lebih cepat , tapi untungnya aku sudah selesai dandan jadi dia tidak menunggu lama. Dia membawa ku ke cafe tempat biasa kita makan. Tapi aneh gak sedikitpun dia menyinggung tentang tanggal jadian kita. Selesai makan dia mengajakku kepantai. “hmmm tempat yang romantis pikirku”
****
Aku bagai disambar petir mendengar perkataan wahyu , gimana mungkin di hari spesial ini dia mengatakan kata yang singkat tapi sangat ditakuti orang remaja - remaja yang menjalin kasih.
“P.U.T.U.S”
Dan yang gak paling bisa aku terima alasan wahyu mutusin aku cuma karena mau konsentrasi belajar untuk persiaan ujian akhir dan ujian untuk masuk ke perguruan tinggi favorit. Aku terus menagis sepanjang jalan. Aku pergi ke rumah Mya temenku dan menceritakan semuanya , tapi dia tidaak menanggapi cerita ku , aku putuskan tuk pulang
Di kamar sudah ada si pompom , dia hanya diam memandang mataku yang sembab , langsung saja aku cerita , dia mendengarkan dan menghapus air mataku dan memelukku sampai akhirnya aku tertidur.
Esoknya aku ke sekolah dengan perasaan hancur,teman-teman bertanya ada apa , aku hanya diam , saat berpapasan dengan wahyu aku hanya memandangnya nanar. Akhirnya aku izin pulang lebih awal karena tak mungkin mengikuti pelajaran dengan kondisi seperti ini.
Sampai di rumah mama menasehatiku , ternyata dia mendengarkan ceritaku dengan si pompom tadi malam. Mendengar nasehat mama aku seperti mendapai kekuatan baru. Benar kata mama tidak perlu menangisi yang belum pasti menjadi milik kita.
Aku putuskan tuk pergi les hari ini , padahal waktu di sekolah tadi aku minta ketemen untuk buatin aku surat izin sakit. Waktu sampe di tempat bimbel semua temen ku terheran-heran terutama Wahyu.
“ih si nida tadi di sekolah lemes banget sekarang udah semangatn banget”, celoteh juli sohibku
“iya dunk sedihnya cukup bentar aja , gak penting juga untuk ditangisi”
Setelah itu aku berusaha untuk bersikap biasa aja ke wahyu walaupun masih sedikit canggung , tapi tidak lama seminggu kemudian aku sudah akrab lagi sama dia.
****
Aku semakin dekat dengan si pompom tiap hari aku selalu menceritakan segala hal dengan dia , aku baru sadar dulu aku jahat banget sama si pompom. Pernah waktu dulu aku bertengkar dengan kak dewi dan si pompom mencoba melerai tapi aku malah menendang dia sampe punggungnya terluka dan harus mendapat beberapa jahitan.Pernah juga aku ngebiarin si pompom di luar padahal hujan lebat banget.Kadang juga aku dengan teganya nendang dia sampe terlempar ke bawah tempat tidur.Tapi sekarang berbanding terbalik aku sangat menyayanginya bahkan kakak aku ganggu aja aku marahi.
Sampai akhirnya aku harus berpisah dengan si pompom karena aku harus kuliah di luar kota, tadinya aku berharap banget si pompom bisa ikut denganku dan menemani aku di sana,tapi itu gak mungkin.
“ma si pompom ikut ya..biar ada yang nemenin aku di sana,kan aku sendirian disana gak ada juga kan saudara kita di sana”.
“aduuh nida ni apa – apaan sih masa mau kuliah harus ditemenin juga,kapan mandirinya kau nanti? , lagi pula pompom kan uda tua biarkan dia di rumah sini.”
Bener kata mama kapan aku bisa mandiri kalo harus terus bergantung dengan si pompom. Saat itu aku sedih banget karena akan berpisah jauh dari mama , papa , kakak , dan si pompom. Waktu pamitan dengan si pompom dia menatapku kosong seakan kami akan berpisah untuk selamanya
“pom , jangan sedih ya nanti kalo libur aku pulang kok , kita bisa main lagi”.
****
Enam bulan sudah aku meninggalkan rumah , sekarang liburan semester waktunya untuk pulang. Di perjalanan aku sudah membayangkan rumah ku , kamar ku , masakkan mama yang lezat , dan membayangkan si pompom.
“alhamdulilah akhirnya sampe juga di rumah”, gumamku.
Mama menyambut kedatangan ku dengan memasak masakan kesukaanku , kamar ku juga sudah diganti catnya.
“nid,mandi dulu gih trus makan”
“iya ma”
Selesai makan aku menceritakan pengalaman baruku selama jauh dari mereka. Di tengah pembicaraan aku baru teringat dengan si pompom yang dari tadi tak ku lihat.
“ma, si pompom mana dari tadi gak kelihatan, di kamar juga gak ada”. Tapi mama hanya diam tak menjawab pertanyaanku.
“udah tidur sana udah malam”,kata mama sambil meninggalkan ku menuju kamarnya
Karena memang sangat lelah aku putuskan untuk tidur tanpa menunggu kedatangan si pompom.Mungkin karena lelah sekali aku tidak tau kalau tadi malam hujan deras sekali,baru paginya mama bertanya ,
“ tadi malam nangis lagi nid?”
“gak,emang nagis kenapa ma?”
“kan hujan deras banget , biasanya kamu ketakutan”.
Hari itu aku lupa menanyakan kembali keberadaan si pompom , karena sehabis sarapan Juli temen SMA ku datang dan kita reunian sampai sore hari. Dan setelah itu aku juga tidak tidur di rumah , tapi tidur di rumah nenek selama dua hari yang rumahnya berbeda kota dari rumah ku.
****
Sore itu aku membantu mama masak , bukan bantu juga sih Cuma nemenin mama masak aja. Tiba – tiba aku kembali teringat pada si pompom.
“ma si pompom kok gak kelihatan ya padahal udah seminggu Nida di sini”
Tapi mama tetap tak menjawab ,
“udah angkatin tu piring ke meja makan trus mandi,anak gadis mandi kok sore – sore gitu”
Aku pun menurutin perintahnya.
Selesai makan malam aku langsung ke kamar padahal papa memanggilku untuk ngobrol , tapi aku males banget dan beralasan tak enak badan. Di kamar aku membuka – bika album foto , ada foto aku berdua dengan wahyu , aku senyum – senyum sendiri melihatnya sambil mengingat kenangan waktu masih pacaran dulu apalagi mengingat perkataan juli kalo ternyata diam diam wahyu sering menanyakan kabar terbaru dari ku.Pantesan aja kemarin waktu reunian dia terlihat kaku waktu aku tanya kabarnya. Ah semua masa lalu dan sudah berakhir batinku. Aku juga tak berniat untuk balikan lagi dengannya.
Tak kusangka di dalam album foto yang isinya khusus foto aku dan wahyu dulu ternyata ada foto aku dengan si pompom
“kapan foto ini diambil ya?” , batinku mengingat – ingat
Aku baru ingat dulu aku pernah kecelakaan dan dirawan di rumah sakit. Dan itulah pertama kalinya aku akrab dengan si pompom. Karena dia begitu setia menemaniku kalau wahyu lagi pergi ke sekolah. Aku gak tau ternyata waktu aku di rumah sakit wahyu memfoto aku waktu tidur dan ada si pompom di dekatku , jadi tambah kangen
“kamu dimana sih pom , aku udah seminggu di rumah tapii kamu ntah kemana , kamu marah ya sama aku”, aku seperti orang gila ngomong sendiri dengan foto itu sambil mengelus – elusnya. Tanpa sadar aku tertidur sambil memeluk foto itu. Dalam tidurku aku bermimpi hari – hariku dulu sebelum meninggalkan si pompom , tapi tiba – tiba dalam mimpi ku aku melihat si pompom terluka dia menangis , aku ingin menolongnya tapi papa malah menghalangiku dan mama dan kak dewi membawa pompom keluar rumah sambil tertawa – tawa dan kembali tanpa dia. Aku menangis dan langsung terbangun keringatku bercucuran dan aku benar – benar menangis.Aku merasa udara sangat dingin aku mengigil sampai gigiku gemelatuk. Aku seperti terbungkus oleh bongkahan batu es. Tiba – tiba lampu mati , hujan pun turun lama kelamaan semakin deras. Aku takut banget jauh lebih takut dari waktu itu , aku berharap si pompom datang dan menenangkanku , tapi sudah dua jam aku menunggunya dia tak juga datang bahkan sampai hujan reda dan lampu menyala dia juga tidak datang.
Esok paginya aku putuskan tuk menanyakan keberadaan si pompom dan kalau mama diam aku akan mendesaknya.
“ma tadi malam nida mimpi buruk , sebenarnya si pompom di kemanain ma?”
Mama masih diam,tapi aku terus mendesaknya sampai akhirnya aku mendengar
“si pompom udah dikubur dek”, tiba – tiba kak dewi yang dari tadi sibuk sms an nyeletuk.
“maksudnya apa?”, tanyaku penasaran.
“waktu itu gak sengaja dia tersangkut paku, trus robek yaudah aku buang aja , lagian selimut tua gitu ngapain dipelihara , udah lapuk tipis lagi mending gak usah pake selimut dah”
Aku begitu kaget mendengarnya , dan air mataku menetes begitu saja.Kenapa mereka begitu tega membuang selimut kesayangan ku ? Kenapa ?
“mama udah beli kan selimut baru nid, jauh lebih bagus dari si pompom”
“nida cuma mau si pompom ma gak mau yang lain” , kata membentak mama dan lari ke kamar dan membanting pintu.
Aku terus menangis,aku sedih banget bahkan jauh lebih sedih waktu wahyu cowok yang pertama kali aku cintai mengucapkan kata – kata putus padaku. Sejak saat itu aku putuskan tak mau lagi merasakan kehangatan dari balik selimut
“Karena kau musim berubah pom”, gumamku saat melihat fotoku dengan si pompom
****
No comments:
Post a Comment